Jasa Pembuatan Website Murah Yang Bikin Marah

Masalah paling umum dari jasa website super murah adalah penggunaan template yang itu-itu saja (cookie-cutter). Penyedia jasa membeli satu template lalu menggunakannya untuk puluhan klien dengan sedikit modifikasi warna atau logo.

Akibatnya? Website Anda akan terlihat generik dan sama persis dengan website kompetitor atau bisnis lain yang tidak ada hubungannya sama sekali. Identitas brand yang seharusnya unik dan menonjol malah jadi ambyar. Website yang seharusnya menjadi etalase profesional justru memberi kesan bahwa bisnis Anda tidak serius dan kurang kredibel. Ingat, kesan pertama pengunjung sangat menentukan!

Pernah mengunjungi website yang loadingnya butuh waktu bertahun-tahun? Menyebalkan, bukan? Inilah risiko besar kedua. Untuk menekan harga, penyedia jasa web murah biasanya menempatkan website Anda di server hosting berkualitas rendah yang dibagi dengan ratusan website lain (shared hosting abal-abal).

Selain itu, optimasi kecepatan seringkali diabaikan. Kode yang berantakan, gambar berukuran raksasa yang tidak dikompres, dan plugin yang tidak perlu akan membuat website Anda super lambat. Pengunjung tidak akan sabar menunggu. Menurut Google, lebih dari 50% pengunjung akan meninggalkan situs jika loading lebih dari 3 detik. Bukan hanya kehilangan calon pelanggan, peringkat SEO Anda juga akan anjlok.

Ini adalah risiko yang paling mengerikan. Paket murah seringkali mengabaikan aspek fundamental: keamanan website. Mereka mungkin menggunakan plugin atau tema bajakan (nulled) yang sudah disisipi malware, tidak melakukan update rutin, atau tidak menerapkan lapisan keamanan dasar seperti SSL (Secure Sockets Layer) dengan benar.

Website yang rentan bisa dengan mudah diretas. Data bisnis dan—yang lebih parah—data pelanggan Anda bisa dicuri. Website Anda bisa di-deface (tampilannya diubah), digunakan untuk menyebar virus, atau bahkan masuk daftar hitam Google. Memulihkan reputasi dan website yang sudah hancur biayanya jauh lebih mahal daripada membuat website yang aman sejak awal.

Banyak penyedia jasa murah mengklaim “sudah termasuk SEO”. Kenyataannya, “SEO” yang mereka maksud seringkali hanya sebatas instalasi plugin SEO seperti Yoast atau Rank Math tanpa konfigurasi yang benar. Mereka tidak melakukan riset kata kunci yang mendalam, tidak mengoptimasi struktur konten, atau memperhatikan technical SEO.

Hasilnya, website Anda memang online, tapi tidak akan pernah ditemukan oleh calon pelanggan di Google. Website tersebut hanya akan menjadi “kuburan digital” yang sepi pengunjung. Apa gunanya punya website jika tidak ada yang bisa menemukannya? Optimasi SEO yang benar adalah proses berkelanjutan, bukan sekadar “centang di daftar fitur”.

Ini adalah keluhan klasik yang paling sering terdengar. Di awal, komunikasi sangat lancar dan responsif. Namun, begitu proyek selesai dan pembayaran lunas, penyedia jasa mendadak jadi “hantu”. Sulit dihubungi, balasan email lama, bahkan nomor WhatsApp tiba-tiba tidak aktif.

Padahal, setelah website live, Anda pasti akan membutuhkan bantuan. Mungkin ada bug kecil yang perlu diperbaiki, ada fitur yang ingin ditanyakan, atau butuh panduan cara mengupdate konten. Tanpa layanan purna jual (after-sales support) yang baik, Anda akan dibiarkan kebingungan sendirian saat menghadapi masalah.