Fenomena Kuliner Viral yang Cepat Redup di Indonesia
Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kuliner Indonesia diramaikan oleh berbagai tren makanan dan minuman yang tiba-tiba populer, kemudian menghilang secepat kemunculannya. Fenomena ini mencerminkan dinamika selera konsumen yang dipengaruhi oleh media sosial, inovasi kreatif, dan keinginan untuk mencoba hal baru.
Namun, mengapa tren kuliner ini seringkali tidak bertahan lama? Artikel ini akan mengulas beberapa contoh kuliner viral yang cepat redup di Indonesia, menganalisis penyebabnya, serta memberikan wawasan bagi pelaku usaha kuliner untuk membangun bisnis yang lebih berkelanjutan.

Kuliner Viral yang Cepat Redup
Es Kepal Milo
Es Kepal Milo adalah minuman penutup yang terdiri dari es serut yang disiram dengan saus cokelat kental berbasis Milo, seringkali ditambahkan berbagai topping seperti biskuit, choco chips, dan kacang. Tren ini pertama kali populer di Malaysia dan kemudian menyebar ke Indonesia sekitar tahun 2018, terutama di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Kepopulerannya didorong oleh kemudahan pembuatan dan tampilan yang menarik untuk dibagikan di media sosial. Namun, seiring waktu, tren ini meredup karena banyaknya penjual yang menawarkan produk serupa tanpa inovasi, serta kritik terhadap kandungan gula yang tinggi dalam minuman ini. TempoKOMPASIANA
Pisang Nugget
Pisang Nugget adalah inovasi dari pisang goreng tradisional, di mana pisang dihancurkan, dibentuk, dilapisi tepung panir, dan digoreng hingga renyah, kemudian disajikan dengan berbagai topping seperti cokelat, keju, Nutella, Oreo, dan KitKat. Tren ini sempat booming dan masuk ke kafe-kafe modern, namun popularitasnya tidak bertahan lama. Kini, pisang nugget kembali ke bentuk orisinalnya yang sederhana, namun tetap dicintai. liputan6.com+2Tangerang News+2Pikiran Rakyat Sulteng+2
Dalgona Coffee
Dalgona Coffee adalah minuman kopi susu dengan busa kocok ala Korea yang viral saat pandemi COVID-19 karena mudah diracik di rumah. Minuman ini terdiri dari campuran kopi instan, gula, dan air panas yang dikocok hingga berbusa, kemudian ditambahkan ke atas susu dingin atau panas. Namun, setelah masa isolasi berlalu dan rutinitas kembali normal, tren Dalgona Coffee mereda dan mulai dilupakan banyak orang. Jaja Bakes
Donat Indomie
Donat Indomie adalah kreasi mi instan berbentuk donat yang sempat meledak viral di media sosial tahun 2018. Kombinasi unik antara mi instan populer dan bentuk donat klasik menciptakan sensasi rasa dan tekstur yang berbeda dari biasanya. Namun, tren ini cepat redup karena mudahnya pembuatan di rumah dan kurangnya inovasi lanjutan dari pelaku usaha. The Holy Kale
Penyebab Cepat Redupnya Tren Kuliner
Pengaruh Media Sosial
Media sosial memainkan peran besar dalam mempopulerkan tren kuliner. Unggahan foto dan video makanan yang menarik dapat dengan cepat menarik perhatian dan menciptakan tren. Namun, tren yang viral di media sosial seringkali bersifat sementara, karena pengguna terus mencari konten baru dan menarik.
Mudah Ditiru dan Kurangnya Inovasi
Banyak tren kuliner viral yang mudah ditiru karena bahan baku yang sederhana dan proses pembuatan yang tidak rumit. Hal ini menyebabkan banyaknya penjual yang menawarkan produk serupa tanpa inovasi, sehingga pasar menjadi jenuh dan konsumen kehilangan minat.
Perubahan Selera Konsumen
Selera konsumen terus berubah seiring waktu. Makanan yang awalnya menarik karena keunikannya dapat dengan cepat kehilangan daya tarik jika tidak ada pembaruan atau inovasi. Selain itu, kesadaran akan kesehatan juga mempengaruhi pilihan konsumen, terutama terhadap makanan dengan kandungan gula atau lemak yang tinggi.Jurnal Post
Ketidakkonsistenan Kualitas
Kualitas produk yang tidak konsisten dapat menyebabkan konsumen kecewa dan beralih ke pilihan lain. Jika makanan yang awalnya sangat menarik namun kemudian kualitasnya menurun, hal ini dapat mempengaruhi citra dan minat konsumen terhadap makanan tersebut. Jurnal Post
Strategi Membangun Bisnis Kuliner yang Berkelanjutan
Inovasi Berkelanjutan
Pelaku usaha kuliner perlu terus berinovasi untuk mempertahankan minat konsumen. Mengembangkan variasi produk, memperbarui tampilan, dan menciptakan pengalaman baru dapat membantu menjaga relevansi bisnis di tengah persaingan yang ketat.
Fokus pada Kualitas dan Konsistensi
Menjaga kualitas dan konsistensi produk adalah kunci untuk membangun kepercayaan konsumen. Pelaku usaha harus memastikan bahwa setiap produk yang disajikan memenuhi standar kualitas yang tinggi.
Memahami dan Menyesuaikan dengan Selera Pasar
Melakukan riset pasar secara rutin dapat membantu pelaku usaha memahami perubahan selera konsumen dan menyesuaikan produk mereka sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pasar.
Diversifikasi Produk
Mengembangkan berbagai produk dapat membantu bisnis tetap relevan meskipun tren tertentu meredup. Diversifikasi juga memungkinkan pelaku usaha menjangkau segmen pasar yang lebih luas.
Kesimpulan
Fenomena kuliner viral yang cepat redup di Indonesia mencerminkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh media sosial, inovasi, dan perubahan selera konsumen. Pelaku usaha kuliner perlu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi tren ini dan menerapkan strategi yang tepat untuk membangun bisnis yang berkelanjutan. Dengan fokus pada inovasi, kualitas, dan pemahaman pasar, pelaku usaha dapat menciptakan produk yang tidak hanya viral, tetapi juga memiliki daya tahan di pasar.